Thursday, August 19, 2010

Limbad Hilangkan Buah Zakar Wartawan saat Sidang Syaukani

Mbah Liem (Limbad saat belum bergelar master, red) terpejam, sementara tangan kanannya menjabat erat tangan salah seorang wartawan asal Kaltim, yang datang meliput sidang dugaan korupsi Syaukani.

Suasana berubah tegang, saat Mbah Liem meminta sang wartawan memegangi buah zakarnya. Perintah itu pun dituruti, dan mendadak wajah wartawan menjadi pucat pasi. "Loh, kemana? Kok bisa hilang. Kemana ya mbah?" tanya wartawan tersebut sambil meraba-raba bagian bawah celananya.

"Mau kembali nggak?" tanya Mbah Liem sambil melempar senyum. "Mau dong mbah. Ini kok bisa hilang bagaimana ini, nanti istriku bisa marah," pinta wartawan dengan nada memelas. Bukannya dikembalikan, Mbah Liem malah meminta salah satu rekan wartawan yang lain, untuk ikut membantu meraba-raba. Maksud Mbah Liem untuk membuktikan dirinya benar-benar telah menghilangkan 'barang' milik kawannya itu. "Iya mbah, nggak ada," celetuknya sembari ikut meraba-raba celana temannya.

Sejenak Mbah Liem lalu menutup matanya dan menundukkan kepala. Rambutnya yang gimbal, panjang terurai sedikit menghalangi wajahnya yang dihiasi kumis dan janggut lebat. "Sudah, sudah kembali. Coba aja dicek," ujarnya kepada wartawan. "Iya mbah sudah ada, makasih ya sudah dikembalikan," ucap wartawan. Melihat aksi hari itu, sosok Mbah Liem langsung dikenal di persidangan Syaukani.

Tidak hanya aksi menghilangkan "barang" orang lain, pria kelahiran Tegal 6 Juli 1972 ini juga memiliki banyak kemampuan yang susah untuk dinalar. Mulai dari memotong tangan dan bisa tersambung kembali, makan beling, sampai dengan terbang yang diakuinya pernah ditunjukkan di depan Syaukani sewaktu di Tenggarong, sekitar 1 tahun lalu.

"Saya belajar ilmu ini dari sesepuhan ilmu Jawa yang didapat dari penerus Wali Songo," ujarnya sembari menghisap rokoknya. Dirinya belajar ilmu spiritual itu sejak duduk di SMP kelas 1. Tidak hanya berguru pada satu orang, tapi Mbah Liem berguru dengan banyak orang dari Sabang sampai Merauke, bahkan hingga ke Thailand.

Mbah Liem sering muncul di persidangan Syaukani karena dirinya telah menjadi penasehat spiritual Syaukani. Ia kenal Bupati Kukar itu sekitar 2 tahun lalu di Tenggarong, diperkenalkan kawannya. "Awalnya teman saya minta tolong diperlihatkan bagaimana sosok Syaukani itu. Dari hasil ritual saya puasa 3 hari, saya melihat bahwa sosok Syaukani itu seorang pemimpin berjiwa besar dan memiliki jiwa sosial yang tinggi," kata Mbah Liem.

Mengenai kasus yang menimpa Syaukani, Mbah Liem tidak berani berkomentar. Ia mengatakan semua itu ditentukan Allah, jadi tidak perlu memprediksi. Akan tetapi ia sering mengingatkan dan memberi nasehat, semisal Syaukani akan mengambil langkah. "Soalnya bapak ini diserang banyak musuh politik. Mereka juga banyak yang pakai ilmu hitam. Saya disini ikhlas untuk membantu beliau, tidak pernah minta bayaran," ucap pria yang dikenal murah senyum ini.

Sosok Mbah Liem tidak seseram penampilannya yang senang mengenakan jaket kulit dan busana serba hitam ini. Ia mengatakan bahwa dirinya muslim yang taat dan takut kepada Allah. Selain menjadi penasehat Syaukani, Mbah Liem juga sering menjadi penasehat spiritual pejabat dan artis. Ia juga kerap menjadi pemain sinetron yang menghiasi layar kaca. Sebut saja sinetron 'Begini Salah Begitu Benar' bareng 'Dewi Dewi Dokter Cinta', Kuntilanak, dan Wanita Dzikir. "Peran saya kebanyakan jadi figuran sih, jadi penjahat, jadi paranormal, tapi hati saya baik kok," ujar pria yang mendapat gelar Profesor dan Doktor dari Universitas Kesejahteraan Muslim di Depok ini.

No comments:

Post a Comment