Tuesday, August 17, 2010

Yono Daryono - Seniman Teater

Dikenal sebagai tokoh teater Jawa Tengah, lahir di Tegal, Jawa Tengah, 25 Maret 1955. Tahun 1978, bersama Eko Tunas dan YY Haryo Guritno serta kawan-kawan lainnya, mendirikan Teater RSPD. Teater RSPD yang dipimpinnya telah banyak menggarap lakon-lakon drama dan dipentaskan tidak saja di kotanya tetapi juga di beberapa kota antara lain, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Banyumas, Cirebon, Padang, Sumatera Barat dan Solo (Temu Teater Nasional 1986 & 1993).

Sutradara terbaik tingkat Jawa Tengah tahun 1986 ini, tercatat beberapa kali pentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Tahun 1986, pentas Roro Mendut di TIM. Tahun 1997, pentas dalam acara Pasar Tontonan Jakarta di TIM bersama N. Riantiarno.

Selain berkecimpung dalam dunia teater, Yono juga aktif menulis lakon drama, puisi dan cerpen. Mulai menulis ketika kelas dua SMA lewat karyanya berbentuk sajak, artikel, dan cerpen yang dimuat di beberapa surat kabar dan majalah seperti, Gadis, Kartini, Suara Karya, Jayakarta, Sinar Harapan, Mutiara, Merdeka, Suara Merdeka, Wawasan, Majalah Sastra Horison dll.

Tahun 1981, mendirikan Studi Group Sastra Tegal (SGST). Lakon drama yang ia tulis antara lain Umar Khatob (1982), Roro Mendut (1983), Masih Muda (1983), Ronggeng-Ronggeng (1986), Mandor (1987), Braen (1987), Adipati Anom (menjadi salah satu pemenang penulisan naskah drama terbaik se-Jateng,1988), Palagan Kurusetra (1991), Opera Gajah Atawa Abrahah (2003), Opera Sebayu (2006), Sunan Panggung (2007) pernah dipentaskan di Tegal, 9 Februari 2008, dan Taman Budaya Surakarta, 11 April 2008 , Opera Brandal Mas Cilik (2008), dll. Petilan naskah dramanya Ronggeng-Ronggeng masuk dalam Antologi Horison Sastra Indonesia (2002). Naskahnya Sunan Panggung.

Beberapa karya puisinya masuk antologi antara lain, Antologi Puisi Jawa Tengah (1994), Dari Negeri Poci 1 (Pustaka Sastra 1994). Karya cerpen Seh Malang Sumirang, dimuat di Harian Suara Merdeka (1 Juli 2007) mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan sebagai cerpen sufi yang diperhitungkan.

Selain sastra dan teater, ia juga menekuni bidang film. Lulusan Kursus Sinematografi Yayasan Citra Jakarta 1991, ini beberapa kali membintangi film dan sinetron, baik sebagai pemain pembantu maupun pemain utama. Sebagai pemain utama, pernah masuk nominator pemeran utama pria terbaik Festival Sinetron tahun 1995 lewat judul Jejak Sang Guru, karya Imam Tantowi.

Kini ia menetap di kota Tegal. Telah banyak aktivitas yang ia lakukan untuk kota kelahirannya antara lain mempelopori terbentuknya Dewan Kesenian kota Tegal dan menjadi pengurus Dewan Kesenian Kesenian Jawa Tengah, menyelenggarakan festival a la carte bersama Luluk Purwanto di Tegal (2004), menggagas dan menyelenggarakan Konggres Bahasa Tegal I (2006).

Dosen Luar Biasa di FKIP UPS Tegal, jurusan Bahasa dan Sastra, Bidang Studi Drama ini juga dipercaya menggarap drama kolosal di Alun-Alun Kota Tegal, Yang di pentaskan setiap hari Jadi Kota Tegal, 12 April, sejak tahun 2002. Tahun 2008, menyutradarai drama kolosal dalam bentuk opera berjudul Brandal Mas Cilik yang melibatkan 150 pemain. Kini, kegiatannya sehari-harinya sebagai Pengelola Radio Sebayu Pro FM, dan koresponden RCTI.

No comments:

Post a Comment