Wednesday, May 4, 2011

Diduga Teroris, Tiga Orang Ditangkap di Pasar Malam Tegal

Densus 88 menangkap sejumlah orang yang diduga teroris di arena pasar malam di kawasan Pabrik Gula Pangka, Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sekitar pukul 23.00, Minggu 2 Mei 2011. Sejumlah orang yang diduga teroris tersebut meninggalkan senjata rakitan dan granat yang disimpan di stan perdagangan yang sebelumnya disewa."Kejadiannya sangat cepat, saat kondisi pasar malam mulai sepi,” ujar Herman, salah seorang pedagang bakso yang berdekatan dengan lokasi stan tempat penggerebekan, kepada Tempo, Selasa, 3 Mei 2011.

Kata Herman, penangkapan terjadi pada malam hari di stan salah seorang pedagang pakaian yang sering dipanggil Borju, asal Desa Dukuhtengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. "Polisi menangkap dua orang karyawan Borju dan seorang pedagang sandal," ujarnya.

Herman sendiri mengaku tak mengenal dua orang yang ditangkap itu. Sebab, keduanya pedagang musiman yang biasa memanfaatkan pasar malam menjelang upacara giling tebu di pabrik gula.

Sedangkan seorang lainnya, menurut Herman, selama ini sering dipanggil Ipin. Ipin adalah pedagang sandal yang kebetulan sedang singgah di stan Borju. Borju dan Ipin sendiri baru berdagang di arena pasar malam PG Pangka kurang lebih dua hari sebelum penangkapan. "Mereka berpindah dari arena pasar malam PG Kersana yang sebelumnya telah membuka musim giling tebu lebih awal,” katanya. Dari pantuan Tempo, lokasi itu sudah dipasangi garis pembatas berwarna kuning.

Sedangkan sejumlah anggota Detasemen Khusus 88 memeriksa di dalam stan hingga membawa sejumlah barang milik pelaku yang konon berupa sejata api rakitan dan granat. Taryono, panitia seksi kavling, mengaku Borju menyewa dua stan masing-masing berukuran 3 kali 3 meter persegi. Stan berada di kavling G yang berdekatan dengan arena hiburan anak. “Ia menyewa Rp 200 ribu per kavling selama pasar malam dibuka,” ujarnya. Taryono mengaku belum mengetahui penyewa stan tersebut karena belum membuka arsip pendaftaran pedagang.

No comments:

Post a Comment