Tuesday, September 8, 2009

Ribuan Permen di Tegal Ditemukan Belatungan

Ribuan permen ditemukan dalam kondisi berbelatung dan berkutu oleh tim pemantau makanan dan minuman Pemkot Tegal, Jawa Tengah, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah supermarket ternama di Kota Tegal, hari ini.

Selain permen, tim juga menemukan makanan ringan berupa jelly yang dinilai tidak laik konsumsi, serta beberapa makanan lain yang tidak sesuai standar kesehatan.

Makanan jelly itu diketahui kemasannya sudah rusak, sehingga muncul gelembung udara di dalam makanan. Selain itu makanan tersebut tidak mencantumkan tanggal kedaluarsa.

Sidak makanan ini beranggotakan Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tegal. Tim yang diketuai Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes, Hari Purnomo menginspeksi dua mal terbesar, yakni Pasific Mal dan Rita Mal.

Tim mengawali sidak di pusat penjualan makanan lantai dasar Pasific Mal. Di lokasi ini, tim memeriksa satu per satu makanan, minuman, dan kue lebaran. Namun sidak yang berlangsung hampir satu jam lebih itu tidak menemukan makanan maupun minuman yang tidak laik konsumsi.

"Tidak ada makanan yang kedaluarsa. Kami hanya menemukan minuman yang tanggal kedaluarsanya sudah dekat. Minuman susu itu kami minta segera ditarik dan jangan dijual," kata Ketua tim sidak Hari Purnomo, Selasa (8/9/2009).

Tim kemudian melanjutkan inspeksi ke Rita Mal. Di pusat perbelanjaan terbesar itu, tim menemukan ribuan permen nuggets berisi susu dan kacang dalam kondisi belatungan. Permen yang dijual per satuan itu juga sudah berkutu.

Selain permen, tim juga menemukan produk makanan anak-anak lain, yakni jelly yang diketahui kemasannya rusak. Tim juga mendapati kue lebaran berupa nastar yang hampir semuanya tidak mencantumkan tanggal kedaluarsa.

Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan KotaTegal, Hari Purnomo mengatakan produk makanan anak itu berbelatung dan berkutu diduga karena tercemar bakteri. "Bakteri itu masuk melalui udara, karena kemasan makanan itu sudah rusak," katanya

No comments:

Post a Comment