![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXoPciuhiDzJb-EV4jef44H6sgAvSOSL91gduFhFIkBHlta6kCfTzI-BhCbd_eOzLDjOgWiUX_pSpJg2tLMmt2xoyhoERFEYheagcJLjmi_zaJBcx3YzLvZEhpzf8-T0b7bIOIPPcFqUQ/s320/batik.jpg)
Menurut Irfan panggilan akrabnya, banyak pengusaha kecil dan menengah yang mengalami penyusutan produksi akibat pengurangan karyawan. Ini bukan hanya sekedar kekurangan modal, akan tetapi juga karena pemasaran yang tidak begitu jalan.
“Kami sebagai pengsuha kecil dan kebetulan menjadi kepala desa mengharapkan kepada pemerintah untuk bisa membantu kesulitan yang ada pada kami dan warga kami,” katanya. Irfan juga menambahkan, para pengusaha menengah ini sebenarnya juga tidak hanya perlu bantuan modal. Tetapi juga perlu pembinaan agar dalam pemasaran bisa lebih baik. Karena itu juga diperlukan suapaya usaha itu tidak hanya mengandalkan produksi saja, pemasaran juga penting agar produknya bisa laku.
“Sebenarnya tidak hanya butuh bantuan dana, akan tetapi pembinaan terhadap pengusaha UMKM sangat perlu sekali,” imbuhnya. Di Desa Pasangan sendiri, ada beberapa UMKM yang didirikan secara kelompok dan perorangan. Dari beberapa UMKM itu sudah minta kepada inas terkait agar ada bantuan, akan tetapi sampai sekarang belum ada yang dibantu. Saat itu katanya ada yang tidak sesuai dengan UMKM, makanya kurang tepat misalnya kalau dibantu, padahal bantuan modal itu sangat diperlukan untuk usaha.
sebenarnya saya sendiri juga jarang dengar soal batik tegalan.
ReplyDeleteMungkin perhatian itu bisa ditingkatkan dengan sosialisasi batik tegalan ke warga2..
setuju banget mas..
ReplyDelete